Limfoma Hodgkin

Limfoma Hodgkin, juga diketahui sebagai penyakit Hodgkin, adalah tipe limfoma yang pertama kali dideskripsikan oleh Thomas Hodgkin tahun 1832. Secara klinis, Limfoma Hodgkin dikarakteristikkan dengan penyebaran penyakit melalui satu grup nodus limfa menuju lainnya dan dengan perkembangan gejala B dengan penyakit yang sudah jauh berkembang. Secara pathologi, penyakit ini dikarakterisasikan oleh kehadiran sel Reed-Sternberg. Limfoma Hodgkin adalah salah satu dari kanker pertama yang dapat disembuhkan oleh radiasi. Nantinya limfoma Hodgkin merupakan salah satu yang pertama kalinya dapat disebuhkan oleh kombinasi kemoterapi. Rata penyembuhan sekitar 93%, membuat penyakit ini sebagai salah satu kanker yang paling dapat disembuhkan.

limfoma1

Hodgkin’s lymphoma memiliki dua jenis utama, yaitu classical and nodular lymphocyte-predominant Hodgkin’s lymphoma. Classical Hodgkin’s lymphoma adalah yang paling umum terjadi, dan dibagi lagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Nodular sclerosing Hodgkin’s lymphoma
  2. Mixed cellularity Hodgkin’s lymphoma
  3. Lymphocyte depleted Hodgkin’s lymphoma
  4. Lymphocyte-rich classical Hodgkin’s lymphoma

Penyebab dan Faktor Risiko Limfoma

Limfoma terjadi karena adanya perubahan atau mutasi pada DNA sel-sel limfosit sehingga pertumbuhannya menjadi tidak terkendali. Penyebab di balik mutasi tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa hal yang diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena limfoma.

Faktor-faktor risiko tersebut meliputi:

  • Usia. Sebagian besar limfoma Hodgkin terjadi pada pengidap yang berusia 15-30 tahun dan lansia di atas 55 tahun. Sedangkan risiko limfoma non-Hodgkin akan meningkat seiring usia, khususnya lansia berusia di atas 60 tahun.
  • Faktor keturunan. Risiko Anda untuk terkena limfoma akan meningkat jika Anda memiliki anggota keluarga inti (ayah, ibu, atau saudara kandung) yang menderita jenis kanker yang sama.
  • Pernah tertular virus Epstein-Barr atau EBV. Virus ini menyebabkan demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih berisiko mengalami limfoma Hodgkin.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena mengidap HIV atau menggunakan obat imunosupresan.
  • Jenis kelamin. Limfoma lebih sering menyerang pria dibandingkan dengan wanita.

Sel B yang abnormal

Perkembangan sel B yang abnormal merupakan penyebab utama Hodgkin’s lympoma. Sel B merupakan jenis sel getah bening yang menjadi bagian penting dari respon sistem kekebalan terhadap benda asing. Untuk melawan infeksi, biasanya sel B bekerja dengan sel T yang matang dalam timus.

hodgkins-lymphoma-29-728

Sel Reed-Sternberg adalah sel B yang berkembang menjadi besar secara abnormal, menjadi sel-sel kanker. Jika seharusnya sel-sel ini menjalani siklus sel normal hidup dan mati, namun sel-sel ini tidak mati dan terus memproduksi sel B yang abnormal secara progresif. Kelenjar getah bening membesar karena sel-sel ini juga menarik sel-sel kekebalan tubuh lainnya yang normal.

Gejala

Gejala awal yang sering di alami oleh penderita penyakit ini adalah adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening, terutam kelenjar getah bening yang berada di ketiak, leher atau pangkal paha. Pembesaran kelenjar getah bening tersebut biasanya tidak menimbulkan sakit. Selanjutnya disertai dengan beberapa tanda dan gejala Hodgkin’s lymphoma, antara lain:

  • Demam dan menggigil
  • Pembengkakan yang tidak sakit pada kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan
  • Penurunan berat badan sebanyak 10% atau lebih dari berat badan
  • Kelelahan secara persisten
  • Gatal
  • Nyeri dada, batuk atau kesulitan bernapas
  • Meningkatkan kepekaan terhadap efek dari alkohol atau nyeri pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol
  • Berkeringat pada malam hari
  • Kehilangan nafsu makan
  • Pembesaran Kelenjar getah bening, Ini merupakan gejala tipikal limfoma, benjolan tidak terasa sakit, membesar secara bertahap, permukaannya mulus, pas diraba kerasnya seperti bola pingpong, atau seperti ujung hidung. Pembesaran paling sering terjadi di kelenjar getah bening leher dan supraklavikula. Ketika mengetahui adanya pembesaran kelenjar getah bening, dapat dilakukan pemeriksaan biopsi. Umumnya diambil kelenjar getah bening di bawah leher ataupun di bawah ketiak. Ini adalah cara diagnosis limfoma yang wajib dilakukan.
  • Perubahan pada kulit

Penderita limfoma akan muncul serangkaian perubahan pada kulit ,seperti :eritoma, lepuh, erosi kulit dll.Limfoma tahap lanjutan akan mengalami kemerosotan antibody, kulit sering infeksi bernanah, eksudat.

Selain itu, masih ada beberapa gejala lain yang timbul jika berdasarkan lokasi pertumbuhan sel-sel limfoma, yaitu sebagai berikut.

  • Limfoma yang menyebar ke sumsum tulang, dapat menimbulkan gejala lain berupa rasa nyeri pada tulang akaibat berkurangnya jumlahsel darah putih, sel darah merah dan trombosit.
  • Jika pembesaran kelenjar getah bening yang menekan saraf pita suara serta saraf dan tulang belakang maka dapat menimbuljan gejala hilangnya kekuatan otot dan membuat suara menjadi serak.
  • Jika limfoma menyumbat aliran empedu dari hati, maka kan meimbulkan gejala berupa penyakit kuning (jaundice).
  • Jika pembesaran kelenjar getah bening menyumbat aliran darah dari kepala ke jatung, maka dapat menimbulakn gejala berupa pembengkkan wajah, leher dan anggota gerak atas.
  • Jika limfoma menyumbat aliran getah bening di tungkai, maka dapat menimbulakan gejala berupa pembengkakan pada tungkai dan juga kaki.
  • jika limfoma sudah menyebar ke paru-paru, maka gejala yang akan muncul ialah keadaan yang menyerupai pneumonia.

Banyak kondisi lain dapat menyebabkan gejala diatas, maka sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami gejala berlangsung selama lebih dari dua minggu dan gejala kambuhan.

Diagnosis dan Stadium Limfoma

Menanyakan gejala-gejala yang dialami pasien merupakan langkah awal diagnosis pada semua penyakit, termasuk limfoma. Riwayat kesehatan Anda dan pemeriksaan fisik juga akan Anda jalani.

Jika menduga Anda mengidap limfoma, dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan atau tes untuk memastikan diagnosis. Langkah pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes darah dan urine. Melalui langkah ini, dokter akan mengetahui kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
  • X-ray, CT, MRI, dan PET scan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat tingkat penyebaran limfoma.
  • Biopsi untuk mengambil sampel kelenjar getah bening yang membengkak serta sumsum tulang.
  • Biopsi, X-ray, CT Scan, MRI, dan PET Scan juga akan membantu dokter untuk menentukan stadium serta tingkat perkembangan limfoma yang Anda derita.

Berikut ini adalah penjelasan singkat untuk stadium-stadium dalam limfoma.

  • Stadium 1 – kanker menyerang salah satu kelompok noda limfa.
  • Stadium 2 – kanker menyerang dua kelompok noda limfa atau menyebar ke satu organ di sekitar noda limfa, tapi hanya terbatas pada tubuh bagian atas atau bawah saja.
  • Stadium 3 – kanker menyebar ke kelompok noda limfa pada bagian atas dan bawah diafragma.
  • Stadium 4 – kanker sudah menyebar melalui sistem limfatik dan masuk ke organ atau sumsum tulang.

annabor gejala limfoma

Pengobatan

Yang menjadi pertimbangan penting termasuk jumlah dan daerah kelenjar getah bening yang terkena dan apakah hanya satu atau kedua sisi diafragma yang terlibat. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi keputusan untuk pengobatan penyakit ini mungkin termasuk usia pasien, gejala, apakah mereka hamil atau tidak dan status kesehatan mereka secara keseluruhan.

Tujuan pengobatan penyakit ini adalah penghancurkan sel-sel ganas sebanyak mungkin dan mendapatkan perkembangan yang baik dari penyakit ini. Dengan perawatan yang tepat, sekitar 95% orang dengan Hodgkin’s lymphoma stadium I atau stadium II bertahan selama lima tahun atau lebih, dan sekitar 60%-70% orang dengan Hodgkin’s lymphoma yang sudah meluas juga bertahan hidup hingga lima tahun.

Beberapa pilihan pengobatan dapat meliputi:

  1. Radiasi

Terapi radiasi dapat menjadi pengobatan pilihan dalam kasus penyakit ini namun pada area terbatas. Radiasi yang digunakan pada pengobatan ini adalah sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Meskipun terapi radiasi biasanya digunakan bersama dengan kemoterapi, namun dapat juga digunakan sendiri. Kemoterapi akan diperlukan dalam kasus pasien kambuh setelah terapi radiasi.

Risiko penyakit jantung, stroke, masalah tiroid, infertilitas dan bentuk lain dari kanker, seperti kanker paru-paru atau payudara dapat ditingkatkan karena beberapa bentuk terapi radiasi. Jaringan sehat di dekatnya juga dapat rusak oleh radiasi. Kebanyakan anak dengan Hodgkin’s lymphoma biasanya diobati dengan kemoterapi, namun mereka juga dapat diobati dengan terapi radiasi dosis rendah.

  1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan pilihan dalam kasus perkembangan penyakit dan melibatkan tidak hanya kelenjar getah bening tetapi juga organ lain. Untuk membunuh sel tumor, kemoterapi biasanya menggunakan obat tertentu dalam kombinasinya. Obat ini bisa mencapai hampir semua area tubuh dengan perjalanan melalui aliran darah.

Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping dan komplikasi seperti kerusakan paru-paru, kerusakan hati, kerusakan jantung, kanker sekunder (leukemia), dan masalah kesuburan. Terlepas dari kenyataan bahwa efek parah tidak umum, namun, para peneliti berusaha untuk menemukan kombinasi yang sama efektifnya, namun dengan toksisitas yang lebih rendah. Pada orang yang telah menerima beberapa kali program kemoterapi dan terapi radiasi, kombinasi obat telah dikembangkan untuk Hodgkin’s lymphoma, yang pada dasarnya mengurangi kemungkinan penggunaan jangka panjang yaitu komplikasi, seperti leukemia akut.

  1. Transplantasi sumsum tulang atau sel induk

Seseorang mungkin memerlukan transplantasi sumsum tulang atau sel induk dalam kasus kambuhan. Dalam prosedur ini, pasien memiliki sumsum tulang atau sel induk (autologous) akan diambil dan dirawat untuk membunuh sel kanker. Setelah itu, sel-sel sumsum atau batang akan dibekukan dan disimpan untuk diamankan. Kemudian, pasien akan menerima kemoterapi dosis tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker dalam tubuh mereka. Akhirnya, sumsum atau sel batang beku akan dicairkan dan disuntikkan ke dalam tubuh secara intravena. (Sumber: Epharmapedia)

 

Sumber:
wikipedia,org/wiki/Limfoma_Hodgkin
spesialis,info/?penyebab-penyakit-hodgkin-(limfoma-hodgkin),593
health.detik
alodokter,com/limfoma