Central nervous system cancers

Sistem saraf vebrata terdiri atas dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat (CNS = central nervous system) adalah bagian sistem saraf yang berlokasi dalam terkorak dan tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi (PNS = peripheral nervous system) adalah bagian yang berlokasi di luar tengkorak. Sistem saraf pusat terdiri atas dua bagian yaitu otak dan spinal cord (susunan saraf tulang belakang atau lazim disebut sum-sum tulang belakang). Otak berlokasi di tengkorak sedangkan sum-sum tulang belakang berlokasi di tulang belakang.

gejala-kanker-otak 

Kanker Otak (Brain Cancer) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan berbagai jenis tumor yang mulai di otak dan saraf tulang belakang (susunan saraf pusat, atau CNS (Central nervous system )). Brain Tumors kebanyakan berasal dari kanker yang dimulai dari suatu tempat lain di tubuh dan metastasized, atau tersebar, ke otak. Utama adalah Brain Tumors Tumors yang dimulai di otak, dan dapat dimulai pada salah satu dari berbagai jenis sel-sel atau sel-sel di dalam otak atau saraf tulang belakang.

Tumor otak sendiri adalah pertumbuhan sel-sel otak yang tidak wajar dan tidak terkendali. Pada otak, tumor dapat berkembang dari sel yang menyusun jaringan otak, dari saraf yang keluar-masuk ke otak, dan dari selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang (meninges).

Menurut asalnya, tumor otak terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Tumor otak primer adalah tumor yang muncul pada otak, sedangkan tumor otak sekunder adalah tumor yang berasal dari bagian tubuh lain namun menyebar ke otak. Kebanyakan kasus kanker otak merupakan jenis kanker otak sekunder, di mana kanker berawal dari organ tubuh lain kemudian menyebar ke otak. Jika dilihat dari tingkat perkembangannya serta kecepatan pertumbuhan dan penyebarannya, keganasan tumor otak dibagi menjadi 4 tingkat yaitu:

  • Stadium 1 dan 2: umumnya nya bersifat jinak.
  • Stadium 3 dan 4: biasanya bersifat ganas, dan bisa disebut sebagai ‘kanker’.

kanker-otak-4-638

Penderita Kanker Otak di Indonesia

Tumor otak tidak mengenal usia dan bisa menjangkiti siapa saja, termasuk anak-anak. Menurut data WHO, pada tahun 2012 ada sekitar 4900 kasus kanker otak yang terjadi di Indonesia. Jika dilihat dari jenis kelaminnya, maka pengidap kanker otak berjenis kelamin pria sedikit lebih banyak dibanding wanita.

Penyakit genetik seperti neurofibromatosis (penyakit genetik yang menyebabkan tumor tumbuh di saraf) bisa meningkatkan risiko munculnya tumor otak. Namun, penyebab utama dari kebanyakan tumor otak belum diketahui.

Gejala

Gejala tumor otak bervariasi dari satu penderita ke penderita lain tergantung pada ukuran dan bagian otak yang terjangkit. Tumor bisa membuat area otak yang terjangkiti tidak berfungsi dengan baik dan menekan jaringan otak sehingga menyebabkan sakit kepala serta kejang-kejang.

penyakit-kanker-otak-penyebab-gejala-ciri-ciri

Ciri-ciri awal kanker otak sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Berikut gejala kanker otak yang patut Anda waspadai:

  • anggota gerak melemah atau kejang
  • pada bayi biasanya ubun-ubun besar menonjol
  • Rasa sakit di kepala yang hebat dan menetap di satu area. Penderita kanker otak akan sering terbangun menjelang pagi hari akibat nyeri kepala.
  • Gangguan penglihatan karena ketidaklancaran aliran darah vena di bagian mata akibat tekanan pada otak yang ditimbulkan tumor/kanker.
  • Muntah yang tiba-tiba menyembur, namun tidak disertai dengan rasa mual dan tidak ada kaitannya dengan konsumsi makanan tertentu. Gejala muntah tersebut biasanya muncul setelah pasien merasakan sakit kepala.
  • Gangguan pendengaran akibat penekanan pada saraf pendengaran.
  • Gangguan keseimbangan tubuh.
  • Demensia, Penelitian ini memang salah satu yang cukup mengejutkan dimana demensia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kelainan pada otak. Setidaknya ada 14 % atau 7 dari 50 orang yang menderita tumor otak mengalami gejala ini.
  • Gangguan kesadaran, Ketidaksadaran dialami setidaknya 14 % atau 7 dari 50 penderita tumor otak, gejala ini adalah efek lanjut / kronis dari tumor otak jika telah mencapai stadium lanjut. Tumor yang menjalar di otak jika semakin besar akan membuat anda kehilangan kesadaran, lupa, dan ketidaktahuan mengenai lingkungan dan kejadian sekitar. gangguan kesadaran ini merupakan efek sebelum terjadinya ketidaksadaran, ada 3 orang atau 6% yang mengalami gangguan kesadaran ini. Indikasi kesadaran yang di maksud adalah sering terkejut, sering bengong dan sering lupa apa yang dilakukan.
  • Kehilangan Libido, Penderita kanker otak yang mengalami kehilangan libido dan berkaitan erat dengan kanker otak ini terjadi pada pria, memang sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang menghubungkan antara libido dan mengapa berpengaruh pada penderita tumor otak. Namun banyak yang mengaitkan bahwa otak adalah pusat segalanya sehingga sangat berpengaruh bagi berbagai bagian dan fungsi tubuh.

Ciri Ciri Kanker Otak Berdasarkan Lokasinya

Lobus Frontal   

– Berperilaku tidak seperti biasanya

– Kehilangan minat dalam hidup (apatis)

– Kesulitan dengan perencanaan dan pengorganisasian

– Menjadi mudah marah atau agresif

– Kelemahan di bagian wajah atau pada satu sisi tubuh

– kesulitan berjalan

– Kehilangan indra penciuman

– Masalah dengan penglihatan atau Suara

Lobus Temporal              

– lupa kata-kata

– Kesulitan menemukan kata yang benar

– Kehilangan memori jangka pendek

– Mendengar suara-suara di kepala Anda

Lobus Parietalis               

– Kesulitan berbicara atau memahami apa yang dikatakan kepada Anda

– Masalah dengan membaca atau menulis

– Hilangnya rasa di bagian tubuh

Lobus oksipital

– Masalah penglihatan atau kehilangan penglihatan di satu sisi

Cerebellum (otak belakang)      

– Koordinasi yang buruk

– Gerakan mata yang tidak terkendali

– Penyakit leher kaku

– Pusing

Batang Otak      

– Koordinasi yang buruk

– Terkulai kelopak mata atau mulut di satu sisi

– Kesulitan menelan

-kesulitan berbicara

– Melihat ganda

Saraf Tulang Belakang  

– Rasa Sakit

– Mati rasa di bagian tubuh

– Kelemahan di kaki atau lengan

– Hilangnya kontrol kandung kemih atau usus

Kelenjar di bawah otak

– Menstruasi yang tidak teratur atau jarang

– Infertilitas pada pria dan wanita

– Kekurangan energi

– Peningkatan berat badan

– Perubahan suasana hati

– Darah tinggi

– Kencing Manis

– Tangan dan kaki membesar

Saraf mengendalikan pandangan            

– Pandangan gabur / buta

Saraf Pendengaran        

– Kesulitan mendengar – tuli

Selaput otak     

– Sakit kepala

– Demam

– Penglihatan kabur

– Kesulitan bergerak

Sumber ((Cancerresearchuk, brain tumor, di akses 2015-03-12))

 

Pengobatan Kanker Otak

 Kanker otak primer memiliki tiga faktor yang bisa memengaruhi hasil pengobatan:

  1. Tipe sel otak yang menjadi tumor.
  2. Letak tumor di dalam otak.
  3. Kondisi kesehatan dan umur penderita saat didiagnosis dengan tumor.

Penyakit ini harus ditangani secepat mungkin, biasanya dengan tindakan pembedahan untuk mengangkat sel-sel kanker sebanyak mungkin. Proses penyembuhan bisa dilanjutkan dengan radioterapi, kemoterapi, atau kombinasi keduanya. Jika tidak segera dilakukan pembedahan, kanker bisa berpotensi menyebar dan merusak bagian dari otak dan saraf tulang belakang, bahkan hingga ke organ lainnya.

Penanganan Terhadap Kanker Otak Primer

Beberapa pengobatan untuk kanker otak primer (berasal dari otak) adalah:

  1. Pembedahan

Tujuan pembedahan adalah mengangkat tumor sebanyak mungkin di otak tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Untuk melihat otak dan tumor di dalamnya, sebagian dari tengkorak akan dibuka. Hal ini dikenal dengan sebutan proses kraniotomi. Setelah itu, dokter spesialis bedah otak bisa mengangkat tumornya.

Selain pembedahan, dokter mungkin akan menjalankan terapi photodynamic. Dalam terapi ini, obat yang sensitif terhadap cahaya dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan diserap sel kanker yang masih tersisa. Saat sinar laser diarahkan pada sel-sel kanker, obat ini akan aktif dan membunuh sel-sel kanker.

Untuk mengurangi risiko agar tumor tidak kembali, setelah operasi pengangkatan tumor primer, tumor akan ditangani dengan radioterapi atau kemoterapi, atau bisa gabungan keduanya.

  1. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan untuk menangani tumor yang berada jauh di dalam otak dan sulit diangkat tanpa merusak jaringan saraf lainnya. Kemoterapi adalah pengobatan yang dipakai untuk membunuh sel-sel kanker dan bisa diberikan berupa tablet, suntikan, atau implan. Dua obat obat kemoterapi yang dipakai dalam penanganan tumor otak stadium tinggi adalah:

  • Implan Carmustine. Implan ini akan larut dan melepaskan carmustine untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker. Beberapa efek samping dari implan Carmustine adalah edema otak (peningkatan kadar cairan otak), infeksi di dalam otak, kejang-kejang.
  • Obat ini diberikan pada penderita glioma ganas untuk memperlambat berkembangnya tumor setelah perawatan awal atau apabila tumor muncul kembali. Efek samping dari temozolomide antara lain sakit kepala, konstipasi, letih, kehilangan nafsu makan, mual dan muntah-muntah.
  1. Radioterapi dan Radiosurgery

Sama seperti kemoterapi, radioterapi serta radiosurgery juga dilakukan untuk menangani tumor yang berada jauh di dalam otak dan sulit diangkat. Dalam proses radioterapi, dosis radiasi berenergi tinggi dipusatkan pada tumor untuk menghentikan sel-sel kanker agar tidak terus menggandakan diri.

Sedangkan pada radiosurgery, radiasi yang dipakai memiliki intensitas lebih rendah dan radiasi ini diberikan selama beberapa kali. Fungsi dari radiosurgery adalah memusatkan dosis radiasi dengan energi tingkat tinggi pada tumor untuk membunuhnya.

Perbedaannya, pada radioterapi ada pada sinar radiasi dengan intensitas yang lebih tinggi, berpusat pada bagian kecil area dari otak, dan hanya diberikan selama satu sesi (tidak beberapa kali).

Penanganan Terhadap Kanker Otak Sekunder

Pengertian mengenai tumor sekunder adalah tumor yang telah menyebar ke bagian-bagian tubuh yang lain dan telah terindikasi sebagai kondisi tumor yang serius. Dalam kondisi ini, perawatan dilanjutkan hanya untuk memperpanjang usia dan mengendalikan tumor tersebut. Perawatan yang bisa dilakukan:

  • Obat penghilang rasa sakit, untuk meringankan sakit kepala.
  • Obat anti mual, bisa membantu melegakan gejala mual yang disebabkan meningkatnya tekanan di dalam kerangka kepala.
  • Kortikosteroid, obat untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan pada otak.
  • Obat-obatan antikonvulsan, yang mencegah kejang-kejang epilepsi.
  • Kemoterapi dan radioterapi.
  • Perawatan paliatif bisa menjadi alternatif jika penderita tidak ingin menjalani perawatan kanker. Perawatan ini bertujuan untuk mengendalikan gejala-gejala akibat kanker dan membuat penderita merasa lebih nyaman.

Jika memilih perawatan paliatif, penderita hanya akan mendapat efek samping dari perawatan tanpa menghilangkan tumor. Konsultasikan dengan dokter agar penderita paham dengan apa yang akan terjadi jika memilih untuk tidak dirawat. Pada kanker otak sekunder, manfaat perawatan hanya untuk meringankan gejala dan memperpanjang usia saja. Karena kecilnya kemungkinan bagi penderita untuk sembuh total, terutama tumor maupun kanker yang ada sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Bagi Penderita Kanker Otak

Merasa takut adalah hal yang wajar bagi penderita kanker otak. Seluruh keluarga penderita harus dilibatkan dalam segala penentuan keputusan dan cara menjalani kehidupan sehari-hari. Keluarga juga harus memahami dan mengerti tentang apa yang sedang dan mungkin akan terjadi.

Berikut ini beberapa hal yang mungkin membantu Anda, keluarga, dan teman dekat untuk mengatasi perubahan di dalam hidup:

  • Mencari informasi medis yang akurat tentang penyakit dan pilihan proses pengobatan kanker otak.
  • Jika Anda merasa kesulitan mengingat pertanyaan dan jawaban, tulis semuanya sebagai pengingat. Siapkan sesuatu untuk mencatat.
  • Sangat baik untuk Anda mengambil keputusan secara aktif dalam pilihan cara penanganan dan perawatan Anda. Ini bisa membantu menghilangkan rasa takut akibat ketidakpahaman dan Anda pun bisa merasa punya kendali atas apa yang terjadi.
  • Jangan memaksakan diri untuk beraktivitas seperti sebelum didiagnosis. Tentukan batas untuk diri sendiri.

Kanker otak bisa berdampak pada kemampuan motorik, bicara, penglihatan, serta pola pikir pada saat dan setelah pengobatan. Ada berbagai tipe terapi dapat dilakukan untuk membantu proses pemulihan. Anda dapat menjalani konseling jika ingin membahas mengenai aspek emosional dari diagnosis dan perawatan Anda.

 

Sumber:
bndarknp.blogspot.co,id/2012/12/organisasi-dan-struktur-syaraf-dan-otak
tabibamongrogo.blogspot.co,id/2010/07/kanker-otak-brain-cancer
alodokter,com/kanker-otak
faktakanker,com/kanker-otak/16-gejala-ciri-ciri-kanker-otak

 

 

 

Tinggalkan komentar