Gagal Ginjal

gagal-ginjal-madu-bina-apiariPengertian Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi. Penyakit ginjal kronis bersifat irreversible, artinya tidak bisa menjadi normal kembali, yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankan fungsi ginjal yang ada, jelas dr. Lily.

Salah satu perawatan bagi penderita gagal ginjal kronis adalah hemodialysis atau lebih dikenal dengan sebutan cuci darah, yang dapat mencegah kematian tetapi tidak dapat menyembuhkan atau memulihkan fungsi ginjal secara keseluruhan. Pasien harus menjalani terapi dialysis sepanjang hidupnya (biasanya 1-3 kali seminggu) atau sampai mendapat ginjal baru melalui operasi pencangkokan ginjal.

Mengutip data 7th Report of Indonesian Renal Registry, urutan penyebab gagal ginjal pasien yang mendapatkan haemodialisis berdasarkan data tahun 2014, karena hipertensi (37%), penyakit dibetes mellitus atau Nefropati Diabetika (27%), kelainan bawaan atau Glomerulopati Primer (10%), gangguan penyumbatan saluran kemih atau Nefropati Obstruksi (7%), karena Asam Urat (1%), Penyakit Lupus (1%) dan penyebab lain lain-lain (18%).

Fungsi Ginjal

cara-menjaga-kesehatan-ginjal-secara-alami

Dibawah ini beberapa fungsi ginjal, diantaranya adalah:

  1. Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
  2. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
  3. Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
  4. Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.

Penyebab Gagal Ginjal

Beberapa kondisi seperti diabetes dan tekanan darah tinggi menjadi beberapa penyebab terjadinya gagal ginjal kronis. Dalam jangka panjang, kondisi-kondisi ini menyebabkan kerusakan pada ginjal sehingga fungsi ginjal menurun. pola hidup dan pola makan yang tidak terkontrol memudahkan seseorang terkena ginjal.

Gagal ginjal merupakan penyakit ginjal dimana salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan satu ginjal fungsinya akan diambil alih oleh ginjal yang lain. Namun hal tersebut sangat lah beresiko dikarenakan urea menjadi tertimbun di dalam tubuh serta berdampak pada kematian. Orang yang mengalami gagal ginjal akan mengeluarkan urin yang sedikit dan bisa mengalami kebocoran ginjal sehingga urin bisa terbawa ke dalam aliran darah manusia. Gagal ginjal harus melakukan pengobatan berupa cuci darah seumur hidupnya.

Ciri-Ciri Gagal Ginjal

Beberapa ciri-ciri gagal ginjal adalah:

  1. Perubahan Warna dan Pola Air Kencing, Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring semua cairan dalam tubuh dan kemudian akan mengeluarkan lewat saluran kencing. Air kencing adalah zat buangan yang berasal dari tubuh. Ketika ginjal mengalami masalah maka ada beberapa perubahan pola dan warna air kencing, seperti berikut ini.
  • Urin yang keluar memiliki banyak gelembung atau busa kecil hingga berat.
  • Anda tiba-tiba memiliki kebiasaan untuk buang air kecil terutama pada malam hari.
  • Urin yang keluar memiliki warna yang lebih pucat dan terlihat tidak sehat.
  • Anda tiba-tiba memiliki kebiasaan sering buang air kecil dan dalam volume yang kecil.
  • Ada darah yang ditemukan pada urin.
  • Anda merasa seperti tertekan ketika buang air kecil, biasanya seperti rasa ingin mengejan karena ada yang harus dikeluarkan secara paksa.
  1. Tubuh Sangat Lelah

Ginjal memiliki sistem kerja yang memang sudah sangat teratur. Salah satunya adalah ginjal bisa membuat sebuah hormon yang disebut dengan nama eritropoietin. Ini adalah hormon yang bekerja untuk memberikan sinyal kepada tubuh agar bisa memproduksi sel darah merah. Sel darah merah bekerja untuk metabolisme. Ketika ginjal gagal dalam membuat hormon ini maka tubuh juga akan kehilangan kemampuan untuk memproduksi sel darah merah. Sehingga Anda akan merasa sangat lelah akibat tidak ada sel darah merah yang cukup untuk memproduksi sel darah merah. Sel darah merah akan menyalurkan oksigen ke beberapa bagian termasuk otot dan otak. Jadi gejala anemia biasanya terjadi pada tahap awal.

  1. Bau mulut

Ketika ada banyak racun dan limbah dalam darah dan cairan dalam tubuh maka bisa menyebabkan Anda mengalami bau mulut yang tidak sedap. Kondisi inilah yang kemudian akan membuat mulut memproduksi banyak amonia dalam mulut. Biasanya gejala ini akan menjadi lebih buruk karena bau mulut menyebabkan lidah kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa. Kemudian Anda mulai tidak menyukai beberapa makanan favorit dan bahkan berat badan akan terus menurun karena nafsu makan yang buruk.

  1. Gatal dan Muncul Ruam Kulit

Ginjal memang memiliki fungsi untuk membuang semua racun dalam tubuh. Ketika ginjal memang sudah tidak kehilangan fungsinya maka bisa menyebabkan penumpukan limbah berlebihan dalam darah. Kondisi ini kemudian akan menjadi lebih parah karena limbah atau racun yang menumpuk menyebabkan gatal di sekujur tubuh dan muncul ruam kemerahan. Hal ini juga bisa disebabkan karena tubuh tidak mendapatkan mineral yang membuat jaringan kulit mengalami reaksi. Bahkan rasa gatal bisa dirasakan merasuk hingga ke bagian tulang, kulit yang mudah pecah dan luka yang terus muncul. Gejala ini membuat kondisi tubuh akan semakin melemah yang berarti sudah terlalu banyak racun dalam darah.

  1. Gangguan Pencernaan (Mual dan Muntah)

Gangguan pencernaan seperti keinginan untuk mual dan muntah memang akan sering muncul. Gejala ini biasanya disertai dengan bau mulut yang sangat kuat. Gejala bau mulut yang cukup berat bisa menyebabkan mulut menjadi tidak nyaman. Tubuh penderita akan lebih terasa lemah karena nafsu makan juga akan menurun drastis. Bahkan keinginan muntah bisa bertahan sepanjang waktu hingga sama sekali tidak bisa makan.

  1. Meriang

Tubuh yang terasa meriang akan muncul sepanjang hari pada tahap gejala awal. Kondisi ini disebabkan karena tubuh kekurangan oksigen akibat tubuh yang tidak bisa memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang cukup. Bagi penderita anemia maka rasa meriang bisa menjadi sangat parah. Rasa meriang bahkan bisa menyebabkan tubuh menggigil sangat kuat, meskipun tubuh sebenarnya demam atau terasa panas di luar. Meriang ini bisa terjadi pada siapa saja yang memang sudah merasakan beberapa gejala awal gagal ginjal.

  1. Sulit Bernafas

Pada tahap awal maka penderita bisa mengalami kesulitan untuk bernafas. Hal ini bisa terjadi pada beberapa tahap mulai dari tahap awal hingga tahap yang lebih lanjut. Kegagalan tubuh untuk bisa bernafas dengan baik terjadi karena cairan yang menumpuk dalam tubuh akibat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik telah masuk ke dalam rongga paru-paru. Kondisi inilah yang menyebabkan organ pernafasan tidak bisa bernafas dengan baik. Sementara penyebab yang lain adalah karena tubuh kekurangan sel darah merah sehingga tidak banyak oksigen dalam darah yang membuat rasa sulit untuk bernafas dengan baik.

  1. Punggung Atas Sakit

penyakit-ginjal-alodokter

Biasanya gagal ginjal memang tidak menyebabkan rasa sakit pada tahap awal. Namun ketika fungsi ginjal sudah tidak sepenuhnya maka akan terasa sakit diare ginjal. Biasanya kondisi ini memang tidak bisa langsung dirasakan. Namun rasa sakit karena gagal ginjal sering terasa pada bagian punggung atas.Hal ini menandakan salah satu bagian ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik. Rasa sakit juga sering menyebabkan penderita tidak bisa menggerakkan badan tiba-tiba pada malam hari.

  1. Busa dalam Urin

Gejala lain yang harus diperhatikan adalah ketika banyak busa yang ditemukan dalam urin. Busa terlihat seperti gelembung yang akan langsung terlihat ketika urin keluar. Penyebabnya adalah ada banyak protein yang sudah menumpuk dalam urin. Beberapa jenis protein yang paling sering ditemukan adalah seperti albumin.

  1. Kram Otot

Penderita gagal ginjal juga bisa mengalami kram otot. Rasa kram otot bisa terjadi kapan saja namun paling sering pada malam hari. Biasanya hal ini disebabkan karena tubuh mengalami ketidakseimbangan cairan elektrolit yang berasal akibat terjadi gangguan fungsi ginjal. Kondisi ini biasanya paling dipengaruhi ketika tubuh tidak memiliki kadar kalsium yang cukup atau jumlah fosfor yang sangat kurang.

  1. Sering Kehilangan Keseimbangan.

Rasa pusing yang sering dialami oleh penderita ginjal menyebabkan dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan. Untuk berjalan dan beranjak dari tempat tidur orang yang menderita penyakit ginjal akan sering sekali terjatuh.

12. Tekanan Darah Tinggi

Radang ginjal bisa menyebabkan seseorang terkena darah tinggi. Jika sebelumnya anda belum pernah memiliki riwayat darah tinggi kemudian tiba-tiba darah anda tinggi dan anda merasakan gejala-gejala sakit ginjal bisa jadi anda terkena penyakit radang ginjal. Hal itu dikarenakan penyempitan pembuluh darah pada penderita ginjal yang juga memiliki penyakit diabetes.

  1. Buah Zakar Bengkak

Ciri penyakit radang ginjal lainnya adalah bisa menyebabkan buah zakar pada penis pria bengkak. Penyebabnya pun sama yaitu penumpukan cairan sisa metabolisme dan juga penyerapan air yang kurang maksimal.

Pengobatan

Penyakit ginjal tidak dapat disembuhkan. Perawatan difokuskan untuk mencegah dan memperlambat agar penyakit tidak berkembang serta meredakan rasa sakit. Selain itu, pengobatan juga bertujuan untuk mengurangi risiko munculnya penyakit lainnya yang terkait.

ginjal-normal-ginjal-kronik

Gagal ginjal kronis (GGK) yang berada pada stadium satu hingga tiga umumnya bisa ditangani langsung oleh seorang dokter umum. Pada stadium yang lebih lanjut, yaitu stadium empat dan lima, pasien biasanya akan dirujuk ke seorang dokter spesialis. Pengobatan dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Menjaga Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi dapat mempercepat perkembangan kerusakan ginjal. Oleh sebab itu penting untuk mengontrol tekanan darah, yang dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam dan mengurangi berat badan.

Namun jika perubahan ini belum cukup untuk mengontrol tekanan darah, Anda mungkin membutuhkan obat-obat antihipertensi seperti penghambat ACE (angiotensin converting enzyme inhibitor). Obat penghambat ACE memberikan perlindungan tambahan pada ginjal dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah. Contoh penghambat ACE adalah ramipril dan lisinorpil. Golongan obat ini dapat menyebabkan efek samping berupa batuk kering, sakit kepala, dan lemah. Gejala-gejala ini dapat hilang setelah beberapa hari pemakaian, meski pada beberapa penderita batuk kering tetap muncul.

Selain itu terdapat juga obat anti-hipertensi yang disebut angiotensin-II receptor blocker (ARB) meliputi: valsartan, irbesartan, dan losartan. Efek samping dari jenis obat ini jarang namun tetap ada, misalnya rasa pusing.

  1. Perubahan Gaya Hidup

Selain konsumsi obat-obatan, perkembangan GGK dan tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup sebagai berikut:

  • Mengurangi berat badan, terutama jika Anda mengalami obesitas.
  • Berolahraga teratur.
  • Berhenti merokok.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rendah lemak
  • Membatasi konsumsi minuman keras.
  • Menjaga konsumsi garam tidak lebih dari 6 gram, kecuali diresepkan oleh dokter, hindari konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid seperti ibuprofen.
  • Perbaikan Keseimbangan Fosfat. Kelebihan fosfat pada tubuh biasanya disaring oleh ginjal. Namun penumpukan fosfat akan terjadi pada ginjal yang tidak berfungsi dengan baik, seperti yang dapat terjadi pada pengidap penyakit ginjal stadium empat atau lima. Maka dari itu, pengidap penyakit ginjal stadium menengah ke atas akan disarankan untuk mengurangi konsumsi fosfat yang umumnya terkandung dalam daging merah, makanan produk susu, telur, dan ikan. Selain itu, penderita akan disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan yang disebut pengikat fosfat. Contoh pengikat fosfat yang paling umum digunakan adalah kalsium karbonat. Walau jarang terjadi, pengikat fosfat dapat menimbulkan efek samping yang meliputi: konstipasi, diare, mual, sakit perut, perut kembung, ruam serta gatal-gatal pada kulit.
  1. Mengurangi Kadar Kolesterol

Beberapa faktor risiko GGK seperti tekanan darah tinggi dan tingginya kadar kolesterol dalam darah, sama dengan faktor risiko serangan jantung dan stroke.

Dengan memiliki faktor risiko yang sama, pengidap GGK berisiko lebih tinggi menderita sakit jantung, termasuk serangan jantung atau stroke.

Oleh sebab itu, Anda akan disarankan mengonsumsi statin untuk membantu mengurangi risiko serangan jantung atau stroke. Statin bekerja dengan menghambat efek enzim dalam hati Anda yang berguna untuk membentuk kolesterol, pemicu serangan jantung. Pada beberapa kasus, statin dapat menyebabkan sakit otot, lemas, dan nyeri. Sementara efek samping lebih ringan yang dapat timbul adalah sakit perut, konstipasi, diare, dan sakit kepala.

  1. Penumpukan Cairan (Edema)

Ginjal yang tidak berfungsi membuat tubuh sulit membuang cairan. Akibatnya terjadi penumpukan cairan pada pergelangan kaki yang dapat memicu peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu dokter akan menyarankan pengidap sakit ginjal untuk membatasi konsumsi cairan dan garam. Selain itu, kelebihan cairan dalam tubuh juga dapat dikurangi dengan konsumsi obat diuretik, seperti furosemida.

  1. Konsumsi Suplemen Zat besi dan Vitamin D

Anemia atau kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, banyak diderita pengidap GGK stadium tiga ke atas. Suplemen zat besi untuk produksi sel-sel darah merah biasanya akan diberikan untuk mengatasinya. Zat ini dapat diberikan dalam bentuk tablet seperti ferri sulfat.

Hormon eritropoietin yang membantu tubuh memproduksi sel darah merah juga bisa disuntikkan jika langkah-langkah di atas tidak dapat mengatasi anemia. Hormon ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan ke dalam pembuluh darah atau di bawah kulit (subkutan).

Selain itu, pengidap penyakit ginjal berisiko kekurangan vitamin D yang penting untuk tulang. Ini dikarenakan ginjal tidak dapat berfungsi mengaktifkan vitamin D dari makanan dan sinar matahari. Sehingga umumnya Anda akan mendapatkan suplemen vitamin D seperti calcitriol.

  1. Pengobatan untuk Gagal Ginjal: Cuci Darah atau Transplantasi

Dalam beberapa kasus, penyakit ginjal kronis dapat berkembang menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) atau established renal failure (ERF). Pada tahap ini, ginjal berhenti bekerja dan mengancam hidup. Kondisi ini terjadi secara perlahan-lahan dan jarang terjadi secara tiba-tiba. Namun banyak pengidap penyakit ginjal tetap dapat memiliki ginjal yang berfungsi dengan baik sepanjang hidup mereka, namun dengan menjalani perawatan.

hemodialisa-cuci-darah

Diskusikan dengan dokter Anda tentang pilihan-pilihan pengobatan, seperti cuci darah atau dialisis, transplantasi ginjal, atau perawatan pendukung. Cuci darah atau dialisis adalah proses pembuangan atau penyaringan cairan atau limbah dari darah yang sudah tidak bisa dilakukan lagi oleh ginjal yang rusak. Tranplantasi ginjal akan menggantikan ginjal yang rusak dengan ginjal baru dari seorang donor organ yang memiliki kriteria sesuai dengan pasien.

Perawatan pendukung bertujuan terbatas, yaitu hanya untuk meringankan gejala yang dirasakan penderita stadium akhir. Pada umumnya perawatan pendukung diberikan pada penderita gagal ginjal yang tidak ingin melakukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

 

 

Sumber:
id.wikipedia.org/wiki/Ginjal
halosehat/penyakit/penyakit-ginjal/ciri-ciri-penyakit-ginjal
depkes/article/print/16031000001/hari-ginjal-sedunia-2016-cegah-nefropati-sejak-dini
alodokter/gagal-ginjal-kronis

 

 

Tinggalkan komentar